Author: Rulfhi Alimudin

Mukim di Bandung. Menaruh minat pada sepak bola, kebudayaan, sastra dan liburan
Photo by Giorgio Trovato on Unsplash
Pojok Ruang

Bola Sepak

Bagi masyarakat Indonesia Timur, sebutan bola sepak tidaklah aneh. Begitulah beberapa puluh tahun yang lalu ketika hanya ada TVRI. Tahun 1990 pertevean kita sudah berkembang jauh. Siarannya juga tidak cuma enam jam sehari. Apalagi sekarang. Dan semua penyiar bilang “sepak bola”. Bagi rakyat jiran rupanya hanya ada satu sebutan: bola sepak. Cara menulisnya bola sepak, dan bolasepak. Mereka misalnya menulis: Persatuan Bolasepak Malaysia. Dan FIFA itu “badan pentadbir bola sepak”. Dalam … Continue reading Bola Sepak

Rulfhi AlimudinLeave a comment
Photo by Dan Gold on Unsplash
Pojok Ruang

Sebelum Makan Siang

Pernahkah Anda mendengar dua orang–si A dan si B–berjanji untuk bertemu sebelum makan siang datau sesudah makan siang? Jika kita lebih cermat, sebetulnya kedua frasa ini tidak begitu jelas maknanya. Ada dua hal yang tidak jelas: makan siang dan makan siang siapa. Makan siang itu pukul berapa? Jawabannya tidak tentu. Orang makan siang pada jam yang tidak sama: pukul 11.00, 11.30, atau pukul 12.00. Jangan salah. Ada juga orang makan siang sesudah … Continue reading Sebelum Makan Siang

Rulfhi AlimudinLeave a comment
Jejak Langkah

Pecinan Kota Bandung

Di mana letak Pecinan di Kota bandung? Pertanyaan itu hampir selalu terlontar di kegiatan ngaleut bertemakan Pecinan yang diadakan Komunitas Aleut. Dari sejumlah sumber sejarah mengungkapkan bahwa tidak ada batas tegas tentang Pecinan di Kota Bandung. Namun kita masih bisa menangkap situasi Pecinan terutama di arah barat Jalan Banceuy sampai Jalan Andir. Pecinan merupakan satu kawasan yang dihuni mayoritas orang Tionghoa. Di berbagai kota dunia, … Continue reading Pecinan Kota Bandung

Rulfhi AlimudinLeave a comment
Jejak Langkah

Sudah Jangan ke Jatinangor, Mending ke Rancaekek Saja

“Rancaekek adalah daerah yang penting bagi Hindia Belanda,” kata pegiat Komunitas Aleut, Hevi Fauzan ketika kegiatan Ngaleut Rancaekek pada Minggu, 1 Maret 2020. Pria yang akrab disapa pahepipa itu menjelaskan kenapa Rancaekek bisa dianggap penting, salah alasannya karena berdirinya stasiun Rancekekek. Stasiun ini terletak pada ketinggian +672 dibangun oleh perusahaan Belanda Staatsspoorwegen. Stasiun Rancaekek bagian utara | dokumentasi pribadi Pada tahun 13 Februari 1921, telah … Continue reading Sudah Jangan ke Jatinangor, Mending ke Rancaekek Saja

Rulfhi AlimudinLeave a comment
Harry Roesli source CNN indonesia
Jurnal, Musik, Tokoh

Harry Roesli

Untung di negeri orang yang baru saja merayakan HUT kemerdekaannya yang ke-44 ini tidak semua orang serius, sehingga orang yang seserius apapun tidak akan marah dikecoh guyonan musik Harry Roesli, kecuali mereka yang sok serius. Sebaliknya, kalau kita mau sedikit saja mengendepankan pikiran kita, tentunya sesudah melihat guyonan musik Harry Roesli dalam bentuk tontonan pentas, kita bahkan merasa terhibur dengan ulah musik si Harry yang … Continue reading Harry Roesli

Rulfhi AlimudinLeave a comment
Jazz Art St Louis via Pixabay
Jurnal, Musik

Jazz dan Demokrasi Pembebasan

Tak ada orang yang menduga sebelumnya, bahwa kurang lebih 130 tahun yang lalu, dari sebuah negeri bekas koloni Inggris yang amat luas dan terbelakang lahir sebuah musik sepele yang semula sama sekali tak dianggap, tetapi kini menjadi andil bagi ciri-ciri perkembangan sosok musik modern abad ke-20. Amerika pada tahun 1965. Perang Saudara Utara-Selatan baru saja usai. Abraham Lincoln terbunuh, sebagai banteng kemenangan tujuan perang, yaitu … Continue reading Jazz dan Demokrasi Pembebasan

Rulfhi AlimudinLeave a comment