Belajar Lebih Manusiawi Lewat Kucing

Belajar dari kucing
Kucing dalam jeans |  © meatmenstore.com

Seorang lelaki paruh baya yang berprofesi sebagai pedagang makanan kucing dan burung mengeluh omzetnya menurun drastis setelah dibukanya sebuah pet shop besar di dekat tokonya. Kini hari-harinya ia lewati dengan kecemasan. Kecemasan  terus menghantui dan bersemayam dalam pikirannya.

Kecemasan yang tentunya tak cuma dirasakan oleh si lelaki saja,  tetapi dirasakan juga oleh orang lain. Di tahun 2018 di mana suhu politik kian memanas menyambut pesta besar demokrasi yang diimpi-impikan. Masyarakat dibuat panas dan cemas dengan harga bahan bakar yang perlahan terus naik, tarif listrik naik, tarif ojek online yang kian mahal dan resminya alexis di tutup.

Kondisi seperti ini telah membuat masyarakat menjadi cemas berlebih dan menyebabkan tekanan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Berbagai  ekspresi disalurkan. Mulai dari demo di istana negara, sindir-sindiran di media sosial sampai menolak politisi untuk datang ke daerahnya, bahkan tindakan kekerasan bisa dimulai dari sini.

Beruntung si lelaki paruh baya memelihara kucing di rumahnya. Konon memelihara kucing membuat seseorang menjadi tenang dan mengurangi stress. Hanya dengan melihat dan mengelus kucing, kamu akan lebih bahagia, meskipun kamu jomblo.

Dan ternyata kucing menurut penelitian yang dilansir Mental Health Foundation. “Duduk dengan kucing saat rileks setelah seseorang melewati hari yang padat memberikan kenyamanan tersendiri bagi jiwa. Bisa jadi ini dikarenakan dengkuran kucing secara umum diasosiasikan dengan ketenangan dan komunikasi yang lembut. Bisa juga karena frekuensi getarannya ada dalam rentang yang mampu menstimulasi pemulihan,” ujar Beth Skillings, dokter hewan dari Cats Protection.

Memelihara kucing bukan hanya memberi ketenangan. Tetapi dapat melatih kemampuan membaca petunjuk-petunjuk nonverbal seperti ekspresi wajah, gestur, atau bahasa tubuh. Ketika kucing mengeong kita diminta untuk memahami kebutuhan yang diinginkan si kucing. Tentu kemampuan ini akan berguna kelak untuk para jomblo yang selalu gagal membaca kode dari gebetan.

Memelihara kucing pun akan membuat kita menjadi lebih penyayang. Maka jika semua orang memelihara kucing mereka akan menjadi orang yang welas asih. Hingga tindakan-tindakan kekerasan akan dijauhi. Terlebih imutnya kucing hampir menyerupai imutnya personil Girls Generations.

Ribuan tahun yang lalu kucing sudah hidup dan tinggal bersama manusia. Sifat manusia tanpa tutup (tata krama, seks, aturan) sama seperti sifat alamiah kucing. Kucing tak sungkan meminta jika ia lapar jika suka sama lawan jenis langsung diungkapkan tanpa menyebarkan kode.

Maka jika ingin memahami manusia pelajari dan pahami kucing. Meminjam kata Abous Huxley “Jika kau ingin menjadi seorang penulis novel psikologis dan menulis soal manusia, jalan terbaik yang dapat kau lakukan adalah dengan memelihara sepasang kucing.”

Memelihara kucing bukan hanya memahami sifat alamiah manusia. Tetapi cara terbaik untuk menumbuhkan rasa empati yang di zaman sekarang menjadi barang langka. Kucing pun salah satu jawaban mengatasi keruwetan hidup.

Seorang Charles Bukowski, penulis terkenal mengakui kalau kucing adalah obat paling mujarab menghadapi keruwetan hidup : “Punya rombongan kucing itu oke. Jika kamu lagi merasa enggak enak, kamu hanya harus lihat kucing, dijamin kamu bakal merasa lebih baik, karena mereka tahu bahwa segala sesuatu itu ya gitu adanya. Enggak ada penyemangat emang . Mereka hanya tahu. Mereka penyelamat. Semakin banyak kucing yang kamu miliki, semakin lama kamu hidup. Jika kamu punya seratus kucing, kamu bakal hidup sepuluh kali lebih lama daripada jika kamu hanya punya sepuluh. Suatu hari ini bakal jadi penemuan, dan orang-orang akan memiliki seribu kucing dan manusia bisa hidup selamanya. Ini emang konyol sih.”

Populasi kucing di dunia bertambah pesat. Sebab kucing salah satu hewan yang paling produktif. Itu artinya kamu pun akan sangat mudah untuk menemukan kucing dan mengadopsinya. Dan mungkin saja suatu hari ini kucing akan menginvansi seperti ramalan robot akan menguasai dunia kerja.

Maka jika kamu menemukan kucing di jalanan atau di mana pun segeralah untuk mengadopsinya. Sebab kucing adalah salah cara terbaik yang akan menyelamatkan kamu dari keruwetan hidup.

Jadi sudahkan kamu pelihara kucing?

 

7 thoughts on “Belajar Lebih Manusiawi Lewat Kucing

  1. Kucing pun punya masalah sendiri. Salah satu anak kucing kami baru saja mati. Meskipun berbadan bongsor, bagi kami dia masih anak-anak. Namun tidak bagi kucing jantan. Dan sekarang kucing ini telah tiada.

    Like

  2. Jadi kisah pedagang nya gimana? Aku pikir “akhirnya ia berjualan daging kucing”..😄
    Nice share Mas!
    Ini emang bener. It’s not you rescue the cat, but cats rescue your soul.

    Like

Leave a comment